Sunday, January 27, 2013

Boobstagram, jejaring sosial terbaru untuk berbagi foto payudara


           Perubahan yang terjadi dari zaman ke zaman selalu saja membawa dampak yang baik namun juga tak dapat dipungkiri bahwa dampak buruk juga selalu mengiringinya. Tergantung bagaimana kita sebagai manusia dalam menyikapinya.
         Dulu, internet merupakan hal yang mewah dan hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu. Namun, saat ini bahkan orang-orang yang hidup dibawah kolong jembatan pun mampu bergerak bebas menjelajahi internet. Kita tahu bahwa banyak situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Netlog, ataupun Instagram yang pada awalnya dipelopori oleh Friendster pun sudah banyak bermunculan. Sampai pada yang belum lama ini diluncurkan yaitu Boobstaggram. Situs ini mungkin tidak akan pernah kompatibel dengan kehidupan di Indonesia.

                Boobstagram merupakan sebuah situs yang dibuat oleh dua orang pengusaha asal Prancis dengan tujuan untuk memerangi kanker payudara. Sungguh tujuan yang mulia, hanya saja sayang sekali cara ini mungkin akan menjadi polemik baru bagi Indonesia. Setiap wanita dalam situs ini diperkenankan untuk mengirimkan foto payudaranya dengan gaya yang bebas sesuai dengan  keinginan masing-masing. Gayanya boleh saja bebas, tetap saja yang diambil hanyalah gambar payudaranya. Tidak tanggung-tanggung, situs ini memiliki motto yang berbunyi: “Montrer ses seins sur le web c'est bien, les montrer à son médecin c'est mieux” atau dalam bahasa inggrisnya: “Showing your boobs on the web is good, showing them to your doctor is better” yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia maka akan menjadi seperti ini: “Menunjukkan payudara anda di web itu bagus, menunjukkan payudara kepada dokter lebih bagus lagi”.
            Sebenarnya, Boobstagram merupakan repost dari jejaring sosial berbagi foto Instagram. Namun pada Boobstagram, pengguna jejaring yang mayoritas wanita itu bebas menunjukkan payudaranya yang sebagian besar dalam balutan bra atau pakaian minim dengan berbagai pose.
Sejauh ini jejaring sosial itu telah mengumpulkan lebih dari 24 ribu gambar payudara perempuan. Bahkan halaman jejaring tersebut telah muncul di Facebook dan menarik perhatian sebanyak lima ribu “like” dan komentar. 
             Sebelumnya jejaring sosial Facebook juga telah membeli aplikasi mobile Instagram itu sebesar 1 miliar dolar AS. Kedua pencipta Boobstagram itu dengan jujur mengatakan bahwa mereka bukan ahli bedah atau ahli kanker. Namun upaya mereka menciptakan Boobstagram dinilai dapat berkontribusi pada pencegahan kanker payudara melalui publikasi foto-foto tersebut.

Pustaka:

No comments:

Post a Comment