Sebenarnya agak aneh jika saya menceriterakan banyak
tentang Istana Kesultanan Bima atau dalam bahasa Bima disebut sebagai Asi
Mbojo. Baru sekali saya ke sana dan belum semua sudut saya kunjungi. Namun,
paling tidak ada sedikit cerita yang dapat saya bagikan di sini. Mungkin jika
anda adalah orang asli Bima atau paling tidak sering ke sana tentu tidak asing
mendengar Asi Mbojo. Namun, tidak bagi orang yang bahkan baru pertama kali
mendengar nama Bima (mungkin karena kurang menyukai geografi).
Bima merupakan salah satu Kabupaten yang ada
di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di ujung Timur Pulau Sumbawa
dengan luas wilayah + 4.374 km persegi. Kalau menurut penduduk Bima khususnya
Kota Bima, saat ini keadaan sudah lebih baik setelah Bima dibagi menjadi dua
daerah otonom, yaitu Kabupaten Bima dan Kota Bima. Mungkin anda bisa langsung
bertanya pada penduduk asli Bima jika ingin tahu karena hanya itu yang saya
tahu dan bisa dijelaskan. Itulah sedikit gambaran tentang Bima.
Sebenarnya Asi Mbojo ini menurut saya cukup luas dan tidak
semua sudut dari Asi Mbojo ini telah saya kunjungi karena waktunya tidak
mendukung untuk menjelajahi seluruh bangunan ini. Hal yang paling awal menarik
perhatian saya ketika memasuki area Asi Mbojo ini adalah banyak menjangan yang
entah sudah ada sejak dulu atau dipelihara oleh pihak pengelola. Namun, saran
saya jika anda ingin melihatnya maka sebaiknya jangan terlalu dekat karena
hewan-hewan itu akan lari, mungkin mereka takut atau mungkin juga jijik dengan
manusia.
Terkait dengan Istana Kesultanan Bima (Asi Mbojo) pun belum banyak
yang saya ketahui. Informasi yang saya tahu hanya berasal dari brosur daerah
wisata yang saya ambil di bandara sewaktu tiba di Bima dan ditambah dengan
sedikit penjelasan oleh ibu penjaga Asi Mbojo yang baik hati dan tidak sombong
yang menurut perkiraan saya berasal dari Dinas Pariwisata Kota Bima. Bangunan
ini terletak di Kota Bima. Asi Mbojo dibangun pada tahun 1927 yang
dikonstruksikan dengan campuran gaya Eropa dan Bima oleh Mr. Obzicshteer
Rehatta. Jangan tanya siapa dia karena bahkan nomor HPnya pun saya tak punya.
Banyak ruangan yang ada dalam Asi Mbojo, mulai dari beberapa ruangan
tidur untuk putera- puteri Sultan serta ruang tidur Sultan, ruang kerja, bahkan
ada juga ruang tidur (kamar) Presiden Soekarno.
Di dalam bangunan Asi Mbojo ini terdapat banyak benda-benda peninggalan
bersejarah yang sebagian besar diantaranya dipercaya memiliki kekuatan mistik,
mulai dari perlengkapan kuda Sultan, Sondi (keris), tongkat kepala ular yang
dilapisi berlian, peralatan makan yang terbuat dari emas, kumpulan pakaian adat
Bima, dan masih banyak lainnya yang malas untuk saya tuliskan satu per satu
dalam blog ini.
Mungkin kapan-kapan jika saya sedang rajin
untuk menulis, barulah akan saya jelaskan secara rinci bagian-bagian dari Asi
Mbojo ini satu per satu. Sengaja tidak banyak yang saya tulis karena untuk saat
ini saya berpikir bahwa gambar akan lebih mudah untuk menjelaskan sesuatu
daripada tulisan dan bahkan lebih jelas dan lebih mudah untuk dipahami.
Peace, Love, & Respect...,,^_^
No comments:
Post a Comment